Assalamualaikum
Sejak kita dilahirkan ke bumi, berapa puluh tahun yang lalu, sudah berapa banyak kita membiarkan hati kita di dominasi Syahwat dan Hawa Nafsu?
Pada dasarnya, Jiwa kita ini seperti juga jasad yang memerlukan makanan, demikian pula dengan Jiwa.
Jasad memerlukan makanan berupa karbohidrat, vitamin, mineral, protein, dan sebagainya. Jiwa juga memerlukan makanan, seperti solat, zikir, puasa, dan sebagainya.
Katakan dalam sehari manusia pada umumnya memerlukan makan 3 kali, dengan kadar karbohidrat, vitamin, mineral, protein tertentu. Apabila ini tidak dipenuhi maka manusia akan sakit dan jika terlalu lama mungkin juga akan mati.
Begitu juga dengan jiwa kita dalam sehari Allah telah menentukan makanan minimanya.Sebagai contoh seperti tertera dibawah:
MAKANAN JUMLAH KADAR
==========================================
Subuh 2 Rakaat 200
Dzuhur 4 Rakaat 400
Ashar 4 Rakaat 400
Maghrib 3 Rakaat 300
Isya 4 Rakaat 400
----------------------------------------------------------------------------
Jumlah 17 Rakaat 1700
==========================================
Dalam sehari Allah meletakkan jumlah minima 1700 nilai (contoh ) bagi makanan jiwa kita.
Namun ketika subuh kita solat sambil mengantuk, mungkin nilainya hanya 50.Dzuhur masih sibuk dengan kerja nilainya mungkin 20. Asar sudah hampir pulang bekerja, nilainya mungkin 40. Maghrib sudah sampai rumah tapi masih keletihan, mungkin nilainya 60. Isya mungkin dapat sedikit konsentrasi nilainya 400.
Namun dalm sehari itu lah jumlah yang dikonsumsi oleh Jiwa ,hanya bernilai 570. Jauh dari nilai minima 1700. Dan selama puluhan tahun, sepanjang hari kita ternyata amat kurang dalam memberikan makanan yang secukupnya pada jiwa kita.
Apa yang akan terjadi? Jiwa kita akan sakit. Nafsu juga akan sakit. Mungkin sekarang ini sudah sampai ke tahap lumpuh, buta, tuli, dan bisu, atau mungkin mati ! Nauzubillah min zalik
Itulah yang dikatakan Allah dalam firmanya yang bermaksud:
Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar), (QS. 2:18)
Kita tidak menyedari, bahwa dengan perjalanan hidup kita selama puluh tahun, dengan memberikan makanan yang kurang terhadap Jiwa kita dan membiarkan didominasi oleh Hawa Nafsu dan Syahwat, Jiwa (hati) kita menjadi lumpuh, buta, tuli, bisu, bahkan mungkin akan mati.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Apakah Sebenarnya Makanan Jiwa?"
Post a Comment