Berbahagialah Kiranya: Sebuah Melodrama Di Pentas Angkasa

SENARIO 1: MELODRAMA DUNIA

Satu hamparan bernama BUMI diadakan-Nya  ia adalah pentas bagi sebuah melodrama - pentas itu dihiasi permainan bernama tumbuhan : binatang : emas : sungai: gunung : angin : padang pasir : dan pelbagai lagi menambah cantiknya backdrope sebuah PEMENTASAN pelakonnya di kalangan makhluk yang digelar jin dan manusia yang berada di dua watak sama ada baik atau buruk Azazil dan syaitan mewarnai lakonlayar dengan peranan jahatnya.

...three ! two ! one! camera action.... penggambaran bermula  sudut pandang kamera dari gambar 4D ke atas paling canggih mengambil gambar dari multidimensi dari zahir melesit ke batin mutu suara berjuta kali lebih canggih dari sistem suara yang masih dalam peringkat prototype syarikat Sony sekarang jauh menangkap suara hingga menjejak suara batin gelombang dari 28,000 alam diperangkap untuk membentuk mutu audio visual secanggih itu...

Para pelakon dibekalkan DUA KITAB PENGHAYATAN lakonan. Ramai yang menghafal dan jazam isi kandungannya namun seramai itu pula yang melupakan lantas melafazkan kalimah lakonan sesuka hati mereka mereka terus berlakon mengikut budi dan aturan mereka sekelompok kecil dari pelakon masih mengingati skrip asli lalu membawa watak sebaik mungkin...

SENARIO 2: BUMI SEBAGAI PENTAS TERAPUNG

...tuan-tuan tanpa kita sedari sebenarnya kita ini berada di atas pentas lakonan terapung paling besar  Di sini kita merasakan betapa ada 'kesengajaan' yang sangat besar untuk menjadikan bumi ini sebagai panggung drama kehidupan kita.Maka, untuk mendukung terjadinya kehidupan di muka Bumi ini secara sempurna Allah sebagai SANG SUTRADARA menciptakan berbagai KEMUDAHAN kepada manusia.

Mulai dari bentuk Bumi yang bulat, kemiringannya yang 23.5%, atmosfer yang tujuh lapis sebagai pelindung kehidupan, Bumi yang BERPUTAR dengan kecepatan lebih dari 1.600 km per jam.

Demikian pula, air hujan yang terukur kadarnya komposisi udara yang sangat khas, dan jutaan komponen lainnya yang sangat kompleks, terdapat di alam sekitar kita temasuk tanam‑tanaman dan seluruh binatang di permukaan planet ini.Untuk memahaminya, marilah kita lihat beberapa di antaranya.

Bumi, Kendaraan Angkasa yang Sempurna Pernahkah terfikir di benak kita bahawa kita sedang mengenderai sebuah 'pesawat angkasa luar' yang sangat besar. Dimana kendaraan angkasa ini, kita tumpangi bersama dengan bilion manusia,bilion binatang dan tumbuh -tumbuhan. Ya, inilah dia, planet Bumi!


Sesungguhnya di atas pentas lakonan bernama BUMI aka pesawat angkasa gergasi ini kita memperoleh segala yang kita inginkan untuk kelangsungan hidup.Sebuah melodrama yang panjang memerlukan sumber dimulai dari makanan, minuman, berbagai macam sumber tenaga, atmosfera dan segala macam kemudahan yang memungkinkan kita melangsungkan 'lakonan' sehingga menurunkan generasi-generasi selanjutnya, selama ribuan tahun.

Bumi,sebagai pentas lakonan bergerak sekaligus sebagai kenderaan angkasa luar sedang melesit laju di angkasa semesta dengan kecepatan yang sangat tinggi. Tidak ada satu pun pesawat buatan manusia yang mampu menandingi kecepatannya. Sebutlah kendaraan manusia yang tercepat di era modern ini yaitu pesawat ulang alik Challenger, Columbia atau Ariane. Rata-rata kecepatannya barulah sekitar 20.000 km per jam./

Tahukah Anda, berapakah kecepatan 'Pentas' Bumi kita bergerak di angkasa luar? Tak kurang dari 107.000 km perjam! Sebuah kecepatan yang sangat tinggi. Cepat sekali, lebih dari 5 kali kecepatan pesawat ulang alik buatan manusia.

Untuk apa Bumi bergerak dengan kecepatan sedemikian tinggi? Temyata, Bumi. sedang bergerak mengitari Matahari pada jarak sekitar 150.000.000 km. Dengan kecepatan tersebut, Bumi bisa menyelesaikan putarannya terhadap Matahari, sekali putar dalam setahun atau 365 1/4 hari.

SENARIO 3: LAMPU PENTAS DIPADAMKAN

... bila tiba masanya melodrama pasti akan tamat tandanya? bila pelakon mula kehilangan rentak lakonan skrip yang dihafal bukan lagi dari KITAB YANG ASLI tiba masanya nanti PENTAS AKAN DIGULUNGKAN - pelakon terpinga-pinga: sangkanya SANG SUTRADARA akan meneruskan babak tapi kamera sudah "dioffkan" hanya menunggu masa dimainkan kembali di satu padang bernama MAHSYAR!!!!

0 Response to "Berbahagialah Kiranya: Sebuah Melodrama Di Pentas Angkasa"

Post a Comment